Contoh soal matematika kelas 7 semester 2 perbandingan

Menguasai Perbandingan: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal Matematika Kelas 7 Semester 2

Perbandingan adalah salah satu konsep fundamental dalam matematika yang memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari menghitung resep masakan, menentukan skala peta, hingga membagi keuntungan, pemahaman yang kuat tentang perbandingan sangatlah penting. Di kelas 7 semester 2, materi perbandingan menjadi salah satu topik utama yang perlu dikuasai siswa. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep perbandingan, berbagai jenisnya, dan yang terpenting, menyajikan berbagai contoh soal matematika kelas 7 semester 2 yang relevan, lengkap dengan penjelasan langkah demi langkah untuk membantu Anda memahaminya.

Apa Itu Perbandingan?

Secara sederhana, perbandingan adalah cara untuk menyatakan hubungan antara dua kuantitas atau lebih. Perbandingan menunjukkan seberapa besar satu kuantitas dibandingkan dengan kuantitas lainnya. Dalam matematika, perbandingan seringkali dinyatakan dalam bentuk berikut:

Contoh soal matematika kelas 7 semester 2 perbandingan

  1. Menggunakan Titik Dua (:): Contoh: Perbandingan siswa laki-laki dan perempuan adalah 3:2. Ini berarti untuk setiap 3 siswa laki-laki, ada 2 siswa perempuan.
  2. Menggunakan Kata "terhadap" atau "banding": Contoh: Perbandingan siswa laki-laki terhadap siswa perempuan adalah 3 banding 2.
  3. Menggunakan Pecahan: Contoh: Perbandingan siswa laki-laki terhadap siswa perempuan adalah $frac32$.

Pentingnya Memahami Perbandingan:

Menguasai konsep perbandingan tidak hanya membantu dalam mengerjakan soal-soal matematika, tetapi juga membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis dan analitis. Kemampuan ini akan sangat berguna dalam berbagai situasi, baik akademis maupun praktis.

Jenis-jenis Perbandingan:

Dalam konteks matematika kelas 7 semester 2, kita akan fokus pada beberapa jenis perbandingan yang umum ditemui:

  1. Perbandingan Senilai (Sesuai): Dalam perbandingan senilai, jika satu kuantitas bertambah, kuantitas lainnya juga akan bertambah dengan proporsi yang sama, atau jika satu kuantitas berkurang, kuantitas lainnya juga akan berkurang dengan proporsi yang sama. Contoh klasik adalah hubungan antara jumlah barang yang dibeli dan total harga. Semakin banyak barang yang dibeli, semakin besar total harganya.

  2. Perbandingan Berbalik Nilai: Dalam perbandingan berbalik nilai, jika satu kuantitas bertambah, kuantitas lainnya akan berkurang dengan proporsi yang sama, dan sebaliknya. Contohnya adalah hubungan antara jumlah pekerja dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Semakin banyak pekerja, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama.

Mari Kita Mulai dengan Contoh Soal!

Untuk mempermudah pemahaman, kita akan membagi contoh soal berdasarkan jenis perbandingan.

>

Bagian 1: Perbandingan Senilai

Konsep Dasar:

Jika ada perbandingan senilai antara dua kuantitas A dan B, maka $fracA_1B_1 = fracA_2B_2$, di mana $A_1$ dan $B_1$ adalah nilai awal, dan $A_2$ dan $B_2$ adalah nilai setelah perubahan.

Contoh Soal 1.1: Harga Barang

Sebuah toko menjual 5 buku dengan harga Rp 75.000. Berapa harga untuk 8 buku yang sama?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah jumlah buku dan harga.

  • Hubungan: Ini adalah perbandingan senilai. Semakin banyak buku, semakin mahal harganya.

  • Diketahui:

    • Jumlah buku pertama ($B_1$) = 5
    • Harga pertama ($H_1$) = Rp 75.000
    • Jumlah buku kedua ($B_2$) = 8
  • Ditanya: Harga kedua ($H_2$) = ?

  • Menggunakan Rumus Perbandingan Senilai:
    $fracB_1H_1 = fracB_2H_2$

  • Substitusikan Nilai yang Diketahui:
    $frac575.000 = frac8H_2$

  • Lakukan Perkalian Silang:
    $5 times H_2 = 8 times 75.000$
    $5 times H_2 = 600.000$

  • Cari Nilai $H_2$:
    $H_2 = frac600.0005$
    $H_2 = 120.000$

Jadi, harga untuk 8 buku adalah Rp 120.000.

Contoh Soal 1.2: Skala Peta

Sebuah peta memiliki skala 1:500.000. Jika jarak antara dua kota pada peta adalah 6 cm, berapakah jarak sebenarnya kedua kota tersebut dalam kilometer?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah jarak pada peta dan jarak sebenarnya.

  • Hubungan: Ini adalah perbandingan senilai. Jarak pada peta berbanding lurus dengan jarak sebenarnya.

  • Diketahui:

    • Skala: 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm jarak sebenarnya.
    • Jarak pada peta ($P$) = 6 cm
  • Ditanya: Jarak sebenarnya ($S$) dalam kilometer.

  • Hitung Jarak Sebenarnya dalam cm:
    Karena 1 cm pada peta = 500.000 cm jarak sebenarnya, maka:
    $S = P times 500.000$
    $S = 6 text cm times 500.000$
    $S = 3.000.000 text cm$

  • Ubah Satuan ke Kilometer:
    Kita tahu bahwa 1 km = 100.000 cm.
    $S (textkm) = fracS (textcm)100.000$
    $S (textkm) = frac3.000.000100.000$
    $S (textkm) = 30 text km$

Jadi, jarak sebenarnya kedua kota tersebut adalah 30 kilometer.

Contoh Soal 1.3: Kecepatan dan Waktu (dalam konteks tertentu)

Seorang pelari mampu menempuh jarak 10 km dalam waktu 40 menit. Jika ia berlari dengan kecepatan yang sama, berapa jarak yang bisa ditempuh dalam waktu 1 jam?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah jarak dan waktu.

  • Hubungan: Jika kecepatan konstan, jarak dan waktu adalah perbandingan senilai. Semakin lama berlari, semakin jauh jarak yang ditempuh.

  • Diketahui:

    • Jarak pertama ($J_1$) = 10 km
    • Waktu pertama ($W_1$) = 40 menit
    • Waktu kedua ($W_2$) = 1 jam = 60 menit
  • Ditanya: Jarak kedua ($J_2$) = ?

  • Menggunakan Rumus Perbandingan Senilai:
    $fracJ_1W_1 = fracJ_2W_2$

  • Substitusikan Nilai yang Diketahui:
    $frac1040 = fracJ_260$

  • Lakukan Perkalian Silang:
    $10 times 60 = 40 times J_2$
    $600 = 40 times J_2$

  • Cari Nilai $J_2$:
    $J_2 = frac60040$
    $J_2 = 15$

Jadi, pelari tersebut dapat menempuh jarak 15 km dalam waktu 1 jam.

>

Bagian 2: Perbandingan Berbalik Nilai

Konsep Dasar:

Dalam perbandingan berbalik nilai antara dua kuantitas A dan B, jika nilai A bertambah, nilai B berkurang, dan sebaliknya. Rumusnya adalah: $A_1 times B_1 = A_2 times B_2$.

Contoh Soal 2.1: Pekerja dan Waktu

Sebuah pekerjaan dapat diselesaikan oleh 6 orang pekerja dalam waktu 15 hari. Berapa lama pekerjaan tersebut akan selesai jika dikerjakan oleh 9 orang pekerja?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah jumlah pekerja dan waktu (hari).

  • Hubungan: Ini adalah perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak pekerja, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan.

  • Diketahui:

    • Jumlah pekerja pertama ($P_1$) = 6 orang
    • Waktu pertama ($W_1$) = 15 hari
    • Jumlah pekerja kedua ($P_2$) = 9 orang
  • Ditanya: Waktu kedua ($W_2$) = ?

  • Menggunakan Rumus Perbandingan Berbalik Nilai:
    $P_1 times W_1 = P_2 times W_2$

  • Substitusikan Nilai yang Diketahui:
    $6 times 15 = 9 times W_2$
    $90 = 9 times W_2$

  • Cari Nilai $W_2$:
    $W_2 = frac909$
    $W_2 = 10$

Jadi, pekerjaan tersebut akan selesai dalam waktu 10 hari jika dikerjakan oleh 9 orang pekerja.

Contoh Soal 2.2: Kecepatan dan Waktu Tempuh

Sebuah mobil menempuh jarak tertentu dalam waktu 3 jam dengan kecepatan 60 km/jam. Berapa waktu yang dibutuhkan jika mobil tersebut melaju dengan kecepatan 75 km/jam untuk menempuh jarak yang sama?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah kecepatan dan waktu tempuh.

  • Hubungan: Ini adalah perbandingan berbalik nilai. Semakin cepat laju mobil, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak yang sama.

  • Diketahui:

    • Kecepatan pertama ($K_1$) = 60 km/jam
    • Waktu pertama ($W_1$) = 3 jam
    • Kecepatan kedua ($K_2$) = 75 km/jam
  • Ditanya: Waktu kedua ($W_2$) = ?

  • Menggunakan Rumus Perbandingan Berbalik Nilai:
    $K_1 times W_1 = K_2 times W_2$

  • Substitusikan Nilai yang Diketahui:
    $60 times 3 = 75 times W_2$
    $180 = 75 times W_2$

  • Cari Nilai $W_2$:
    $W_2 = frac18075$
    $W_2 = 2.4$

  • Ubah ke Jam dan Menit:
    $2.4$ jam sama dengan 2 jam ditambah $0.4$ jam.
    $0.4 text jam times 60 text menit/jam = 24 text menit$
    Jadi, $W_2 = 2$ jam 24 menit.

Jadi, mobil tersebut akan membutuhkan waktu 2 jam 24 menit jika melaju dengan kecepatan 75 km/jam.

Contoh Soal 2.3: Jatah Makanan

Sebuah asrama memiliki persediaan makanan yang cukup untuk 50 siswa selama 20 hari. Jika jumlah siswa bertambah menjadi 75 orang, berapa hari persediaan makanan tersebut akan habis?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Kuantitas yang terlibat adalah jumlah siswa dan lama persediaan makanan.

  • Hubungan: Ini adalah perbandingan berbalik nilai. Semakin banyak siswa, semakin cepat persediaan makanan akan habis.

  • Diketahui:

    • Jumlah siswa pertama ($S_1$) = 50 siswa
    • Lama persediaan pertama ($L_1$) = 20 hari
    • Jumlah siswa kedua ($S_2$) = 75 siswa
  • Ditanya: Lama persediaan kedua ($L_2$) = ?

  • Menggunakan Rumus Perbandingan Berbalik Nilai:
    $S_1 times L_1 = S_2 times L_2$

  • Substitusikan Nilai yang Diketahui:
    $50 times 20 = 75 times L_2$
    $1000 = 75 times L_2$

  • Cari Nilai $L_2$:
    $L_2 = frac100075$
    $L_2 = frac403$
    $L_2 approx 13.33$

  • Interpretasi Hasil: Persediaan akan habis setelah sekitar 13.33 hari. Ini berarti makanan akan cukup untuk 13 hari penuh, dan pada hari ke-14 persediaan sudah akan menipis atau habis. Dalam konteks soal, seringkali kita membulatkan ke bawah untuk menyatakan berapa hari penuh persediaan masih ada. Namun, jika ditanya berapa lama akan habis, 13.33 hari adalah jawaban yang tepat. Jika diminta berapa hari persediaan masih ada, jawabannya 13 hari.

Jadi, persediaan makanan tersebut akan habis dalam waktu $frac403$ hari atau sekitar 13.33 hari.

>

Bagian 3: Perbandingan yang Melibatkan Tiga Kuantitas atau Lebih

Dalam beberapa kasus, perbandingan bisa melibatkan lebih dari dua kuantitas. Kuncinya adalah mengidentifikasi hubungan antara setiap pasang kuantitas.

Contoh Soal 3.1: Campuran Bahan

Untuk membuat sebuah kue, diperlukan perbandingan tepung, gula, dan mentega adalah 4 : 3 : 2. Jika digunakan 200 gram tepung, berapa gram gula dan mentega yang dibutuhkan?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Tepung, gula, mentega.

  • Perbandingan Awal: Tepung : Gula : Mentega = 4 : 3 : 2

  • Diketahui: Jumlah tepung yang digunakan = 200 gram.

  • Ditanya: Jumlah gula dan mentega yang dibutuhkan.

  • Cari Nilai Satu Bagian:
    Perbandingan tepung adalah 4 bagian. Jika 4 bagian setara dengan 200 gram, maka:
    1 bagian = $frac200 text gram4$ = 50 gram.

  • Hitung Jumlah Gula:
    Perbandingan gula adalah 3 bagian.
    Jumlah gula = 3 bagian $times$ 50 gram/bagian = 150 gram.

  • Hitung Jumlah Mentega:
    Perbandingan mentega adalah 2 bagian.
    Jumlah mentega = 2 bagian $times$ 50 gram/bagian = 100 gram.

Jadi, dibutuhkan 150 gram gula dan 100 gram mentega.

Contoh Soal 3.2: Pembagian Keuntungan

Tiga orang sahabat, Adi, Budi, dan Citra, mendirikan sebuah usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 15.000.000 akan dibagi sesuai perbandingan modal mereka, yaitu Adi : Budi : Citra = 3 : 2 : 5. Berapa bagian keuntungan yang diperoleh masing-masing?

Penyelesaian:

  • Identifikasi Kuantitas: Keuntungan Adi, Budi, dan Citra.

  • Perbandingan Modal (dan Keuntungan): Adi : Budi : Citra = 3 : 2 : 5

  • Total Keuntungan: Rp 15.000.000

  • Hitung Total Bagian Perbandingan:
    Total bagian = 3 + 2 + 5 = 10 bagian.

  • Cari Nilai Satu Bagian Keuntungan:
    1 bagian = $fractextTotal KeuntungantextTotal Bagian Perbandingan$
    1 bagian = $fractextRp 15.000.00010$ = Rp 1.500.000

  • Hitung Keuntungan Masing-masing:

    • Keuntungan Adi = 3 bagian $times$ Rp 1.500.000/bagian = Rp 4.500.000
    • Keuntungan Budi = 2 bagian $times$ Rp 1.500.000/bagian = Rp 3.000.000
    • Keuntungan Citra = 5 bagian $times$ Rp 1.500.000/bagian = Rp 7.500.000
  • Verifikasi: Rp 4.500.000 + Rp 3.000.000 + Rp 7.500.000 = Rp 15.000.000 (sesuai total keuntungan).

Jadi, keuntungan yang diperoleh Adi adalah Rp 4.500.000, Budi Rp 3.000.000, dan Citra Rp 7.500.000.

>

Tips Tambahan untuk Menguasai Perbandingan:

  1. Pahami Konteks Soal: Selalu baca soal dengan cermat untuk memahami kuantitas apa yang dibandingkan dan jenis perbandingannya (senilai atau berbalik nilai).
  2. Buat Sketsa atau Tabel: Untuk soal yang lebih kompleks, membuat tabel atau sketsa sederhana dapat membantu memvisualisasikan masalah.
  3. Sederhanakan Perbandingan: Jika perbandingan diberikan dalam bentuk angka yang besar, cobalah untuk menyederhanakannya terlebih dahulu dengan membagi kedua angka dengan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).
  4. Latihan, Latihan, Latihan: Semakin banyak Anda berlatih berbagai jenis soal, semakin terampil Anda dalam mengidentifikasi pola dan menerapkan rumus yang tepat.
  5. Jangan Takut Bertanya: Jika ada konsep atau soal yang sulit dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau teman.

Kesimpulan

Perbandingan adalah konsep matematika yang esensial dan dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan memahami konsep perbandingan senilai dan berbalik nilai, serta berlatih dengan contoh-contoh soal yang bervariasi, siswa kelas 7 semester 2 akan dapat menguasai materi ini dengan baik. Kuncinya adalah pemahaman yang mendalam, identifikasi yang tepat terhadap jenis perbandingan, dan penerapan rumus yang benar. Teruslah berlatih, dan Anda akan menjadi mahir dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berkaitan dengan perbandingan.

>

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *